Sabtu, 17 Februari 2024

Protes Pakai Chat GPT, Pria ini Pernah Sukses Curangi McDonald's

Protes Pakai Chat GPT, Pria ini Pernah Sukses Curangi McDonald's

 Protes atas makanan yang tidak memuaskan bukanlah hal yang asing di dunia kuliner. Banyak pelanggan yang berani menyampaikan ketidakpuasan mereka demi meningkatkan kualitas layanan restoran. Sebagian besar restoran, termasuk restoran cepat saji, menyediakan sarana untuk pelanggan menyampaikan keluhan mereka, baik melalui lisan maupun tulisan.

Beberapa restoran bahkan memiliki sistem pelaporan keluhan online untuk memudahkan pelanggan. Bukan hal yang jarang juga bagi pelanggan yang menyampaikan keluhan untuk mendapatkan apresiasi berupa hadiah atau kompensasi.

Salah satu restoran yang menerapkan sistem pelaporan online adalah McDonald's. Seorang pelanggan McDonald's, yang juga penjual di situs Amazon bernama Gage, mengakui pernah melakukan kecurangan terhadap restoran tersebut. Kisah ini bermula dari ketidakpuasannya terhadap layanan pelanggan McDonald's yang tertera di bagian bawah struk makanan.

Gage, dengan hanya memberikan sedikit penjelasan dalam laporannya, akhirnya memanfaatkan bantuan Chat GPT. Namun, hasil dari penggunaan Chat GPT justru lebih dramatis dan berlebihan daripada keluhan aslinya. Tak disangka, keluhan tersebut malah dianggap serius oleh pihak McDonald's.

Dilaporkan oleh MSN News pada tanggal 14 Februari, Gage menerima voucher makanan gratis dari McDonald's Inggris sebagai tanggapan atas keluhannya. Pihak McDonald's bahkan menyampaikan permintaan maaf kepada Gage. Merasa senang dengan hadiah yang didapatkannya, Gage mencoba untuk terus memanfaatkan kesempatan tersebut meskipun sebenarnya tidak ada kesalahan pada menu yang dia konsumsi.

https://beritasiaran.blogspot.com/

Gage mengakui bahwa dia berhasil mendapatkan hingga 100 porsi makanan gratis melalui laporan yang dibantu oleh teknologi Artificial Intelligence (AI). Namun, kecurangannya tidak berlangsung lama. Para pekerja di McDonald's tempat Gage sering memesan makanan akhirnya mengetahui trik yang dilakukannya.

Awalnya, Gage merasa senang dengan keberhasilannya mendapatkan makanan dan voucher gratis. Namun, karena terlalu sering melakukan kecurangan tersebut, para pekerja di McDonald's akhirnya mengetahui perbuatannya. Mereka tidak lagi mengirimkan voucher atau makanan gratis, bahkan keluhan yang dia sampaikan tidak lagi direspon.

Dalam sebuah video berdurasi 1 menit 31 detik, Gage mengungkapkan bahwa setelah kecurangannya diketahui, dia tidak pernah lagi mendapatkan struk pembelian ketika memesan makanan. Hal ini dikarenakan laporan yang dia sampaikan harus mencantumkan nomor pesanan pada struk, yang biasanya diberikan kepada pelanggan.

Tidak hanya itu, ketika Gage mengunjungi restoran McDonald's secara langsung, dia menemukan catatan tambahan yang unik di sudut restoran. Poster tersebut berisi permintaan kepada pelanggan untuk mengisi survei dan memberikan rating terbaik untuk restoran mereka.

Reaksi terhadap pengakuan Gage tidak hanya tertawa, bahkan mereka menyebut bahwa restoran tersebut pasti mengalami penurunan rating akibat ulah Gage. Ini menunjukkan bahwa kecurangan dalam menyampaikan keluhan tidak hanya merugikan restoran, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan kepuasan pelanggan lainnya.

Kisah Gage menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kejujuran dan kejujuran dalam memberikan umpan balik kepada layanan restoran sangatlah penting. Kejujuran adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik antara pelanggan dan penyedia layanan. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk berperilaku jujur dalam setiap interaksi kita dengan bisnis dan layanan lainnya.